2D Code

Andri Wijaya | Monday, November 15, 2010 | 17:17
Barcode 2D
Biasa disebut dengan QR Code merupakan matrix code yang dikembangakan pada tahun 1994 oleh Denso-Wave, yakni divisi Toyota Corporation Jepang. Kepanjangan dari QR adalah Quick Response yang artinya bisa meng-encode data yang ada didalam code tersebut dengan cepat. QR code ini berisi informasi baik dalam arah vertikal dan horizontal dan Pola simbol berupa matriks titik dalam suatu area berbentuk persegi empat, ukuran kotak sekitar 1,5 centimeter persegi. QR Code bisa menyimpan data numerik sepanjang 7.089 digit dan 4.296 karakter huruf.
Fungsi dari QR Code hampir sama dengan sistim barcode satu dimensi yang kita kenal selama ini yaitu digunakan untuk mengidentifikasi suatu barang secara cepat dan mudah, tetapi di era modern saat ini QR Code ini bisa digunakan lebih luas untuk segala macam kebutuhan seperti tiketing pesawat, tiket bioskop, iklan, MMS, kartu nama, dalam bidang post digunakan sebagai perangko online, dan dalam bidang industri digunakan sebagai kode informasi untuk komponen elektronika, perhiasan dsb. Sehingga dapat disimpulkan keuntungan yang paling utama dari penggunaan 2D adalah efisiensi, kecepatan, ketepatan dan keamanan data serta mengalokasian waktu yang ada.
Cara kerja dan Konsep dari Barcode 2D ini adalah sebagai berikut :
Spesifikasi QR code :
Elemen terkecil (kotak hitam atau putih) dari kode QR ini disebut "modul". Kode QR terdiri dari modul kombinasi hitam dan putih, pola deteksi posisi, pola waktu, format informasi yang mengandung koreksi kesalahan tingkat dan nomor masker, data area dan kode kesalahan koreksi (Reed-Solomon code).

QR code model 2
Micro QR code
QR code model 2
Micro QR code


Position detection patterns

Posisi pola Deteksi diatur pada tiga sudut kode QR. (Micro QR memiliki satu.) Posisi dari kode QR terdeteksi dengan pola deteksi posisi yang memungkinkan kecepatan tinggi
membaca.


Dari posisi A, B dan C, laju modul hitam dan putih 1:1:3:1:1 untuk menentukan sudut rotasi / perpindahan kode. Hal ini dapat dibaca dari segala arah, secara signifikan meningkatkan efisiensi kerja.


Margin

Ini adalah area kosong di sekitar kode QR. Model 1 dan 2 membutuhkan margin sebesar empat modul dan Mikro kode QR membutuhkan dua modul.


Timing pattern

Putih dan modul hitam diatur secara bergantian untuk menentukan koordinat. Pola waktu ditempatkan di antara dua pola deteksi posisi dalam kode QR.


Format information

Ini berisi tingkat kesalahan koreksi dan pola topeng kode QR. Informasi Format dibaca pertama ketika kode tersebut diterjemahkan.


Error-correcting code (Reed-Solomon code)

Reed-Solomon kode diterapkan untuk mengembalikan data ketika sebuah bagian dari kode QR hilang. Tingkat restorasi bervariasi di 4 tingkat kesalahan yang berbeda mengoreksi. Misalnya, jika area yang rusak hingga 15% dari luas seluruh kode, data dapat dikembalikan dengan tingkat kesalahan M mengoreksi.

Error correcting level
Damaged area to entire code size
L
7%
M
15%
Q
25%
H
30%

* Faktor koreksi dipilih dari kode QR mikro dibatasi tergantung pada versi.

Konsep 2D Code :
Code 2D yang paling umum adalah kode matriks, yang menampilkan persegi atau dot-modul berbentuk diatur pada suatu pola grid. simbol 2-D juga datang dalam berbagai format visual lainnya. Selain dari pola melingkar, ada simbol 2-D beberapa yang mempekerjakan steganografi dengan menyembunyikan serangkaian modul atau berbentuk berbeda-ukuran dalam gambar yang ditentukan pengguna (misalnya, DataGlyphs).
steganografi : adalah seni dan ilmu menulis pesan tersembunyi atau menyembunyikan pesan dengan suatu cara sehingga selain si pengirim dan si penerima, tidak ada seorangpun yang mengetahui atau menyadari bahwa ada suatu pesan rahasia.
simbol 2-D tidak bisa dibaca oleh laser karena tidak biasanya ada pola menyapu yang dapat mencakup seluruh simbol. Mereka harus scan oleh scanner berbasis gambar menggunakan perangkat charge coupled (CCD) atau teknologi sensor kamera digital.
CCD : charge-coupled device adalah sebuah sensor untuk merekam gambar, terdiri dari sirkuit terintegrasi berisi larikan kondensator yang berhubungan, atau berpasangan.
Operasi :
Ketika sebuah foton membentur atom, ini dapat mengangkat sebuah elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi, atau dalam beberapa kasus, melepaskan elektron dari atom. Ketika cahaya menimpa permukaan CCD, ini membebaskan beberapa elektron untuk bergerak dan berkumpul di kondensator. Elektron tersebut digeser sepanjang CCD oleh pulsa-pulsa elektronik dan dihitung oleh sebuah sirkuit yang mengambil elektron dari setiap piksel kedalam sebuah kondensator lalu mengukur dan menguatkan tegangan yang membentanginya, lalu mengosongkan kondensator. Ini memberikan sebuah citraan hitam-putih yang efektif dengan mengukur seberapa banyak cahaya yang jatuh disetiap piksel.
Berikut ini beberapa kelebihan QR Code :
  • Kode QR memiliki kapasitas tinggi dalam data pengkodean, yaitu mampu menyimpan semua jenis data, seperti data numerik, data alphabetis, kanji,kana,hiragana,simbol,dan kode biner.

  • Secara spesifik, kode QR mampu menyimpan data jenis numerik sampai dengan 7.089 karakter, data alphanumerik sampai dengan 4.296 karakter, kode binari sampai dengan 2.844 byte, dan huruf kanji sampai dengan 1.817 karakter.

  • QR Code memiliki tampilan yang lebih kecil daripada kode batang. Hal ini dikarenakan kode QR mampu menampung data secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis ukuran dari tampilannya gambar kode QR bisa hanya seperspuluh dari ukuran sebuah kode batang.

  • QR code juga tahan terhadap kerusakan, sebab kode QR mampu memperbaiki kesalahan sampai dengan 30%. Oleh karena itu, walaupun sebagian simbol kode QR kotor ataupun rusak, data tetap dapat disimpan dan dibaca.

  • Tiga tanda berbentuk persegi di tiga sudut memiliki fungsi agar simbol dapat dibaca dengan hasil yang sama dari sudut manapun sepanjang 360 derajat

  • Lebih efisien karena code yang dihasilkan berupa gambar yang bisa dimasukan kedalam ponsel dan didalam ponsel juga sudah ada software untuk pembacaan code tersebut
Perangkat yang dibutuhkan dalam pembuatan dan pembacaan QR Code :
Pembuatan QR Code
Dalam pembuatan QR Code tidaklah sulit karena di era yang modern ini banyak situs yang menydiakan jasa pembuatan QR Code tersebut yang bisa kita akses secara gratis salah satu nya adalah situs Kaywa Generator.









Contoh pembuatan 2D pada keywa generator
Hasil :





Hasil :


Pembacaan QR Code

Dengan menggunakan software khusus

Untuk pembacaan data yang ada pada QR code salah satunya bisa menggunakan HP yang didalam nya sudah terdapat software QR Code reader, beberapa HP yang sudah support dengan aplikasi tersebut antara lain blackberry dan hp java berkamera juga bisa mendownload gratis aplikasi 2D readernya pada http://www.getjar.com/mobile/7361/kaywa-reader/
Gambaran umum ketika kita menggunakan QR Code pada HP adalah pada saat kita ingin bertukar PIN Blackberry kepada teman kita, kita tinggal tunjukan code tsb ke Blackberry teman kita atau jika kita membeli tiket pewasat secara online biasanya kita hanya akan menerima code yang berupa QR code tsb dan bisa kita tunjukan code tersebut ke putugas tiket yang ada dibandara, cukup praktis bukan ?

Dengan menggunakan Scanner 2D
Scanner yang support untuk membaca QR Code haruslah scanner barcode 2D yg berbasis CCD, seperti Metrologic MS1690 Focus atau Unitech MS336.

barcode scanner 2 dimensi Metrologic MS1690 Focus dan Unitech MS336.



barcode scanner 2 dimensi NLS-HR200
Specification :
Merek NEWLAND
Tipe :NLS-HR200
Kemampuan Membaca : Semua Jenis barcode 1 Dimensi dan 2 Dimensi
Field of View


Decode Distances
Barcode Density (mil) Near (mm) Far (mm)
Code 39 5 55 115
Code 39 10 30 21.5

Selain dengan menggunakan HP dan Barcode reader bahkan ada sejumlah produk kamera digital yang mampu menangkap citra barcode 2D untuk kemudian dapat diterjemahkan oleh software ke dalam pesan yang dapat dibaca oleh kita.




Referensi :

No comments:

Post a Comment